Basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel
Perusahaan biasanya telah menyusun datanya ke dalam file. File adalah kumpulan catatan data yang mempunyai hubungan dengan subyek tertentu. Record catatan terdiri atas semua elemen data yang berkaitan dengan submit dalam file. Elemen data adalah unit data terkecil, sehingga ia tidak dapat dipisahkan. File berada pada tingkat yang tertinggi, dan elemen data berada pada tingkat yang paling bawah.
Manajemen informasi dan data
Sebagai seluruh usaha dalam perusahaan untuk menciptakan dan memelihara sumber informasi. Manajemen data merupakan subset manajemen informasi, mencakup semua aktivitas yang dilakukan untuk memastikan keakuratan dan ke up to date-an sumber data perusahaan.
Aktivitas manajemen data mencakup:
• Pengumpulan data
• Verifikasi
• Penyimpanan
• Pengamanan
• Pengorganisasian
• pemanggilan
Penyimpanan sekunder
Penyimpanan berurutan (sequential) adalah media penyimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu. Mekanisme yang digunakan untuk membaca dan menulis hanya dapat mengakses catatan berikutnya. File kartu berlubang dan file tape magnetis yang digunakan oleh computer awal bersifat sequential (berurutan). Karena file kartu berlubang secara praktis tidak digunakan lagi, maka tape magnetis menjadi satu-satunya media penyimpanan yang banyak digunakan sekarang ini. Dan ia harus digunakan untuk penyimpanan sequential.
Record tape magnetis semua elemen data yang merupakan record direkam atau dicatat secara bergantian sepanjang luas tape. Nama field digunakan untuk menerangkan ruang dalam record tempat elemen data disimpan.
Penggunaa tape magnetis memberikan semua penyimpanan sekunder dalam konfigurasi computer awal. Namun sekarang, fungsinya telah dilakukan oleh disk magnetis. Sekarang, tape magnetis lebih tepat digunakan sebagai media penyimpanan historis.
Penyimpanan akses langsung jenis utama lain dari penyimpanan sekunder adalah akses langsung. Peralatan penyimpanan akses langsung yang disebut DASD, memungkinkan mekanisme baca/tulis dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urut. Disk ini terbuat dari metal atau logam yang dilapisi dengan bahaan perekam yang digunakan pada tape magnetis.
Disket magnetis DADS dari micrometer sering kali terdiri atas satu atau dua disket drive yang memproses data yang terekam pada disket atau floppy plastic kecil. Bila kapasitas online tambahan diperlukan, hardisk dapat digunakan. Hardisk terbuat dari logam dan dapat menyimpan 20 megabyte atau lebih. Megabyte (Mb) adalah sejuta byte.
Penggunaan DASD sebagai media file master secara sempurna. File tersebut dapat diperbaharui selagi transaksi terjadi, dengan memberikan record aktivitas perusahaan pada saat itu. Kekurangan trail audit otomatis yang dilakukan oleh file master lama akan menyebabkan pemakai DASD untuk secara berkala mengkopi file DASD ke dalam tape magnetis. Hal ini disebut dumping the file. Tape berfungsi sebagai backup. Jika file master menjadi tak dapat digunakan lagi karena alasan tertentu, ia dapat disusun kembali dengan memproses kembali file audit menuju backup.
Era sebelum database
Selama setengah abad yang pertama, selagi perusahaan memproses datanya, secara manual dan dengan mesin keydriven serta mesin kartu berlubang, data dikelola satu persatu. Sementara tiap system pemrosesan dirancang, file data input yang dibutuhkan oleh system tersebut diciptakan dengan tidak memikirkan sejauh mana file tersebut akan berakibat terhadap system yang lain. Hasilnya adalah duplikais data atau redunansi (kelebihan data). Tiap aplikasi dengan datanya dianggap sebagai entity terpisah, tanpa ada rencana data secara menyeluruh. Kondisi ini merupakan sifat dari era data sebelum database.
Permulaan era database
Hambatan dapat dihilangkan dengan cara menyusun data secara fisik dalam penyimpanan sekunder. Spesialis informasi mencari cara untuk mengatasi masalah organisasi fisik ini, dan uashanya membuahkan hasil yang dikenal dengan organisasi logic. Organisasi logic memadukan data dari berbagai lokasi fisik yang berlainan. Ia adalah cara pemakai melihat data. Organisasi fisik sebaliknya, cara computer melihat data sebagai file yang terpisah. Beberapa teknik telah dikembangkan untuk mencapai perpaduan data logic dalam file tunggal, dan juga perpaduan logic antara beberapa file.
Konsep database
Database adalah kumpulan data computer terpadu yang disusun dan disimpan dalam suatu cara sehingga ia mudah dipanggil. Perpaduan record logic secara dalam beberapa file ini disebut konsep file. Bila perusahaan menerapkan konsep database, maka hiraki datanya menjadi:
• Database
• File
• Record
• Elemen data
File terpisah masih ada, dan mereka mewakili komponen utama dari database. Namun demikian, organisasi fisik dari data tersebut tidak menghambat pemakai. Ada cara untuk memadukan isi file yang mempunyai hubungan logic.
Sofrtware database
Software yang membentuk dan memelihara perpaduan logic antara file, apakah berupa eksplisit ataupun implicit, disebut system manajemen database atau DBMS. IDS dari GE adalah contoh pertama dari DBMS ini, dan kemudian usaha dari GE ini diikuti dari perusahaan besar, seperti IBM dan North American Aviation.
Menciptakan database
Langkah pertama dalam penciptaan database adalah menentukkan data yang akan dimasukkan. Prosesnya dimulai dengan pendefinisian masalah yang akan dipecahkan., diikuti oleh penentuan keputusan yang diperlukan untuk memecahkan masalah, diikuti oleh spesifiksi informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan, dan yang terakhir, definisi data yang dipelukan untuk menghasilkan informasi. Definisi ini didokumentasikan dengan kamus data.
Kamus data mendefinisikan tiap elemen data dalam system. Kamus data dapat berupa buku catatan bentuk kertas atau file komputer.
Bila kamus data berupa file computer, kita perlu membuat software dan memelihara serta membuatnya dapat digunakan. Sofrtware seperti itu disebut data dictionary system (system kamus data) atau DDS. DDs dapat berupa terpisah atau modula dalam DBMS.
Bahasa deskripsi data bila kamus telah diciptakan, deskripsinya harus dimasukkan ke dalam DBMS. DBMS menyertakan data description language (bahasa deskripsi data) atau DDL, yang digunakan untuk mendeskripsikan data. Schema (skema) adalah deskripsi logic dari isi database yang digunakan oleh computer. Skema biasanya menentukan:
• Nama elemen data
• Jenis data (menurut nomor, abjad, dan sebagainya)
• Nomor posisi
• Nomor posisi decimal (hanya untuk data yang menurut nomor)
Skema bukanlah data itu sendiri, namun ia adalah deskripsi dari data tersebut. Istilah subscheme (subskema) diperuntukkan bagi subset dari keseluruhan desripsi yang menghubungkan ke pemakai tertentu. Tiap pemakai mempunyai kebutuhan data tersendiri, dan deskripsi dari datanya diwakili oleh satu subskema atau lebih. Bila skema dan subskema sudah diciptakan, maka data dapat disimpan dalam database.
Menggunakan database
Data user (Pemakai database) dapat berupa orang atau program aplikasi. Pemakai biasanya menggunkan database dari terminal dan memanggil data dan informasi dengan menggunakan bahasa query. Istilah query digunakan untuk menjelaskan permintaan informasi dari database. Pemakai query (meminta) database. Bahasa query adalah bahasa khusus dan mudah digunakan, yang memberi kemampuan computer untuk merespon terhadap query database. Respon yang berada pada layar atau dalam bentuk hard copy bias mempunyai penampilan yang sama sebagai laporan.
Jika program aplikasi, seperti program penyajian, memanggil data dari database atau menyimpan data ke dalamnya, maka akan digunakan data manipulation language (bahasa manipulasi data) khusus (DML). Pernyataan DML digabungkan dalam program aplikasi pada point tempat ia dibutuhkan.
Model DBMS
Tiap DBMS melakukan manajemen data dengan caranya sendiri. Sebagai contoh, beberapa diantaranya menggunakan relasi eksplisit, sedangkan sebagian yang lain menggunakan relasi implicit. Beberapa DBMS mainframe menyertaka bahasa query, sedangkan yang lain tidak. Namun demikian, sebuah model dapat digunakan untuk menunjukkan komponen utama yang secara potensial ditawarkan oleh DBMS.
Pemroses untuk bahasa deskripsi data
Data description langage processor (pemrosesan untuk bahasa deskripsi data) mentranformasi kamus data menjadi skema database, DLL, yang telah dijelaskan sebelumnya. Semua DNMS mempunyai DLL.
Pemroses statistic penampilan
Performance statistics processor (pemroses statistic penampilan) memelihara stasitik yang mengidentifikasi data apa yang sedang digunakan, siapa yang menggunakannya, kapan ia menggunakan, dll. CIO dan manajer pada unit pelayanan informasi menunjuk administrator database untuk menggunakan staistik guna memonitor penggunaan database. DBMS yang menggunakan mikrokomputer biasanya tidak menyertakan pemroses stastistik penampilan.
Modul backup/recovery
Modul ini digunakan untuk memperoleh kembali database yang mengalami kerusakan, sehingga dapat digunakan kembali. Transaksi log (Log transaksi) dapat digunakan untuk menyusun kembali database. Komponen ini tidak selalu dijumpai dalam DBMS mikrokomputer.
Database manager
Semua database menyertakan database manager. Sebagai software DBMS yang paling penting, ia menjalankan request data dari pemakai. Bahasa query dan DML adalah bagian dari database manager.
Database manager juga menghasilkan statistic penampilan yang diproses oleh pemroses statistic penampilan, dan menghasilkan log transaksi yang diproses oleh modul backup/recovery.
Database manager adalah satu-satunya komponen yang merupakan main memory resident. Sedangkan komponen yang lain merupakan transient routine.
Administrator database
Ada dua area spesialisasi tambahan, yaitu database dan komunikasi data. Dalam perusahaan yang besar, kedua area terdiri dari beberapa personel yang dibawahi oleh manajer. Manajer dari staff database tersebut disebut administatror database(DBA). Pada perusahaan yang kecil, tugas DBA dilakukan oleh personel part-timer dari seseorang dalam pelayanan informasi. Tugas DBA dapat dibagi menjadi 4 area utama, yaitu perencanaan, implementasi, operasi, dan pengontrolan.
Perencanaan melibatkan kerja sama dengan pemakai untuk menentukan subskemanya. Lebih dari itu, DBA memainkan peranan pokok dalam penyeleksian DBMS. DBA mengevaluasi, berbagai macam DBMS di pasaran dan menganjurkan memakai salah satu darinya kepada CIO, yang selanjutnya CIO mengusulkannya ke manajemen puncak. Manajemen puncak memutuskan apkah menrima atau menolak usulan tersebut.
Implementasi meliputi penciptaan database yang sesuai dengan DBMS yang terpilih, dan juga menetapkan dan melakukan kebijaksanaan dan prosedur untuk penggunaan database.
Operasi mencakup penawaran program pendidikan untuk pemakai database dan memberikan bantuan jika diperlukan. Database adalah spsialis dalam masalah database, dengan mengambil alih tugas analis system dan programmer untuk masalah database.
Pengontrolan meliputi pemonitoran aktivitas database dengan menggunkan statistic yang diberkan oleh DBMS. Lebih dari itu, DBA memastikan bahwa bahwa database dalam keadaan aman.
Contoh DBMS-DB2
DB2 adalah DBMS relasional yang digunakan dengan computer IBM yang besar. Statement dapa dijalankan secara interaktif dari terminal atau pernyataan tersebut dapat digabungkan dalam aplikasi program yang ditulis dalam COBOL, PL/1, FORTRAN, C, atau Assembler.
Dalam database DB2, data secara fisik berujud sebagai file, namun ia dimanipulasi dan ditampilkan kepada pemakai dalam bentuk table. Table diciptakan, diubah, dan dihapus dengan menggunakan DDL DB2.
Keunggulan DBMS
Perusahaan dan pemakai perorangan tertarik dengan DBMS karena ia memberikan kemempuan pada mereka untuk:
• Mengurangi kelebihan data. Jumlah total file dikurangi selagi file duplikat dihapus. Ada juga minimalisasi data biasa yang ada dalam file.
• Memadukan data dari beberapa file. Organisasi atau susunan fisik data tidak lagi menghambat pemakai dalam menerima informasi dari beberapa file.
• Memanggik data dan informasi secara cepat. Baik relasi logic dan DML maupun bahasa query memungkinkan pemakai untuk memangil data dalam beberapa detik atau menit, yang hal ini mungkin dilakukan oleh yang lain dalam waktu beberapa jam atau hari.
• Meningkatkan keamanan. DNMS mainframe menyertakan beberapa tingkat pencegahan untuk keamanan. Ada yang menyamakan hal ini seperti penempatan babarapa pagar yang dihubungkan dengan rantai yang mengelilingi sumberdata. Banyak dari DBMS microcomputer yang lebih baru menggabungkan tingkat keamana ini. Data yang dikelola oleh DBMS ini harus lebih aman dari pada data dalam perusahaan.
Kelemahan DMS
Kelebihan tersebut tidak disertai dengan biaya. Keputusan untuk menggunakan DBMS mengharuskan perusahaan atau pamakai untuk:
• Mendapatkan software yang mahal. DBMS mainframe masih mahal. DBMS mikrokomputer akan tidak mahal jika dibandingakan dengan versi mainframe. Harganya dapat sama dengan pembiayaan pokok dari suatu organisasi kecil.
• Mendapatkan konfigurasi hardware yang besar. DBMS bisanya membutuhkan kapasitas penyimpanan priner dan sekunder yang lebih besar dari pada yang dibutuhkan program aplikasi. Juga, kemudahan dalam pemanggilan informasi dengan DBMS akan mendorong adanya pencantuman terminal pemakai yang lebih banyak dalam konfigurasi dari pada kebutuhan yang lain.
• Mempekerjakan dan menggaji staff DBA. Kelemahan ini kurang bisa diterapkan terhadap pemakai mikrokomputer, sebab DBMS mempunyai sifat user-friendly (kemudahan dalam penggunaan).
Kepopuleran DBMS dalam berbagai organisasi segala ukuran menunjukkan bahwa pemakai merasakan keuntungan atau kelebihannya dapat mengalahkan biaya yang dikeluarkan untuk membelinya.
Kesimpulan
Data disusun ke dalam file, tiap file berisi record, dan tiap record berisi elemen data. Hirarki ini berada dalam database ketika perusahaan menerapkan konsep database. Manajemen data merupakan subset dari manajemen informasi, yang menjalankan fungsi pengumpulan data, verifikasi, penyimpanan, pengamanan, pengorganisasian, dan pemanggilan.
Database perusahaan dan perpustakaan software dipelihara dalam penyimpanan sekunder, dan isinya dapat dipanggil jika dibutuhkan. Peralatan penyimpanan sekunder ada 2 jenis, yaitu akses berurutan (sequential) dan langsung. Tape magnetis adalah contoh dari penyimpana sequential.
Mainframe dan mikrokomputer menggunakan hardisk yang dipasang secara permanen. Mikrokomputer menggunakan disket maupun hard disk yang dipasang secara permanent. Laser disk (disk laser) sekarang digunakan untuk mengganti tape magnetis untuk penyimpan historis. Jika konfigurasi computer disertai dengan penyimpanan sequential, maka hanya dapat memproses data secara batch.
GE menggunakan penghubung untuk memadukan beberapa file secara logic, hal ini merupakan contoh pertama dari konsep database. Perpaduan logic dapat dicapai secara eksplisit dalam struktur hirarkis atau struktur jaringan, dan secara implicit dalam struktur relasional. Semua DBMS mempunyai DLL dan databse manager, namun versi mikro biasanya tidak menyertakan pemroses statitik penampilan atau modul backup/recovery.
DB 2 adalah salah satu contoh database relasional yang secara logic menyusun data ke dalam table. Table diciptakan, dimodifikasi, dan dihapus dengan menggunakan DDL. Data secara selektif dapat dipanggil dari satu table atau lebih dengan menggunakan SQL.
kili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.
Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.
Perangkat lunak basis data yang banyak digunakan dalam pemrograman dan merupakan perangkat basis data aras tinggi (high level):
- DB2
- Microsoft SQL Server
- Oracle
- Sybase
- Interbase
- XBase
- Firebird
- MySQL
- PostgreSQL
- Microsoft Access
- dBase III
- Paradox
- FoxPro
- Visual FoxPro
- Arago
- Force
- Recital
- dbFast
- dbXL
- Quicksilver
- Clipper
- FlagShip
- Harbour
- Visual dBase
- Lotus Smart Suite Approach
Selain perangkat lunak di atas, terdapat juga perangkat lunak pemrograman basis data aras rendah (low level), diantaranya:
Cara membuat Database Mysql
- Sebelum memasuki Mysql: pertama-tama jalankan apche star apabila apche sudah dijalankan, kemudian jalankan MysQL command line client atau mysql d-nt.
- Sudah memasuki mysqL Dos, membuat dan mengaktifkan database, sebelum membuat tabel dan kolom harus mempersiapkan databasenya terlebih dahulu.Mysql memilikiperintah yang dapat digunakan untuk membuat database baru. Yaitu CREATE DATABASE. Contoh membuat database. mysql > create database mhs;
perintah Query Ok, 1 row affected (0.05 sec) itu berarti tandanya atau perintahnya yang ditulis berjalankan dengan baik. Sekarang sudah membuat database baru. Sekarang untuk mengaktifkan database yang sudah buat terlebih dahulu menuliskan USE.
Contoh untuk mengakatifkan database: mysql > use mhs;
Database changed berarti pesan atau ditulis berada di dalam database. Sekarang membuat database sebuah perintah sudah otomatis efeknya akan ditujukan pada database aktif.
- Membuat table menggunakan perintah CREATE
Perintah CREATE merupakan bagian perintah DDL (data Definition language) yang digunakan mendesain struktur tabel baru. Untuk membuat tabel. Contoh membuat tabel dibawah ini
mysql> create table mahasiswa (
-> nama char(20),
-> npm char(20),
-> kelas char(10),
-> alamat char(20),
-> sex char(10)
-> );
Query Ok, ) rows affected (0.36 sec)
Perintah di atas menandakan benar sintaksnya, membuat table, untuk meihat hasil membuat table yang sudah di tulis, sebelumnya belum muncul table. Sekarang Kita akan memanggil table yang kita tulis contohnya untuk menampilkan table Desc mhs;
- Membuat isi data di dalam tabel, menggunakan perintah insert.
Perintah insert digunakan untuk memasukkan data ke dalam tabel, contonya menggunakan program insert
mysql> insert into mahasiswa values
> (’fauzi’,'40108130′,’1Dc01′,’kemang city no 33′,’Pria’);
Query OK, 1 row affected (0.03 sec)
Mentandakan membuat isi data di dalam tabel diatas berarti sukse atau berhasil, sebelumnya membuat isi data id dala tabel belum langsung masuk ke dalam tabel.
- Menampilkan isi data di dalam tabel, menggunakan select.
Perintah select untuk meneyeleksi atau memilih menampilkan sebagian atau semua data yang ada di dalam tabel contoh program menggunaka select:
Mentandakan menampilkan isi data di dalam tabel sudah berhasil atau sudah jadi mambuat database.
Pada multimedia database, pencarian sebuah obyek grafik pada database adalah merupakan sebuah kesulitan yang besar. Salah satu pendekatan yang banyak digunakan adalah dengan memperkaya metadata dari sebuah obyek grafik agar dalam pencarian kembali pada databse menjadi lebih mudah.
Pada penelitian kami, hal yang akan menjadi permasalahan adalah model metadata seperti apa yang bermanfaat untuk multimedia database. Setelah mendapatkan metadata yang tepat untuk mengembedkannya kedalam sebuah file grafik, hal selanjutnya adalah menentukan dalam merepresentasi metadata akan dilakukan dengan model mana? Langkah berikutnya adalah bagaimana menyisipkan metadata tersebut ke dalam file gambar sehingga tidak merusak file gambar dan mudah di re-ekstrak untuk mendapatkan metadata awalnya.
Metadata yang menjadi pilihan adalah akan berbasis kepada model METS (The Metadata Encoding and Transmission Standard). Penulisan metadata tersebut akan menggunakan model XML yang diperkaya dengan RDF. Alasannya adalah model ini banyak mendukung untuk keperluan interoperabilitas data baik antar database ataupun dalam Internet pada Semantic Web dan Web Services. Untuk menyisipkan data, kami memanfaatkan model pendekatan Steganografi berbasiskan LSB.
Steganografi adalah seni dan ilmu untuk menyisipkan metadata dalam sebuah media digital. Dalam era teknologi yang modern, sekarang ini, pesan dapat disembunyikan di balik citra (image). Pesan dikodekan dalam low-order bit, sehingga tidak terlalu mengganggu citra (image) yang ditampilkan. Dalam steganografi, terdapat beberapa teknik yang sering digunakan satu diantaranya adalah Least Significant Bit (LSB). Modifikasi Least Significant Bit (LSB) adalah pendekatan yang sederhana dalam menyisipkan metadata atau informasi ke dalam media gambar digital. Teknik Steganografi modifikasi LSB dilakukan dengan memodifikasi bit-bit yang tergolong bit LSB pada setiap byte pada sebuah pixel di dalam file grafik. Bit-bit LSB ini akan dimodifikasi dengan menggantikan setiap LSB yang ada dengan bit-bit informasi lain yang ingin disembunyikan.
Kontribusi dari penelitian ini dapat dimanfaatkan secara langsung untuk multimedia database, tata kelola gambar bahkan juga untuk keamanan suatu gambar yang sensitif agar terhindar dari kesalahan pemilihan gambar yang tepat.
Akselerasi perkembangan teknologi yang sangat cepat menjadi daya tarik tersendiri bagi penggunanya, di dunia fotografi misalnya. Alat pengambilan gambar yang semakin canggih menimbulkan animo yang sangat tinggi bagi masyarakat untuk mengabadikan setiap momen. Hal ini menyebabkan banyaknya koleksi foto. Koleksi foto yang sangat banyak terkadang membingungkan dalam proses pencariannya. Akan lebih mudah jika pencarian berdasarkan pada metadata yang terdapat dalam database. Misalnya, kita melakukan pencarian berdasarkan lokasi pengambilan foto, creator dan lain sebagainya.
Metadata yang terdapat pada foto pada umumnya hanya berupa ukuran dan tanggal pengambilan foto. Keterbatasan tersebut tentunya akan mempersulit kita dalam pencarian foto yang kita inginkan. Untuk itu, sangat efisien jika kita dapat menambahkan metadata lain ke dalam foto tanpa harus merusak foto itu sendiri.
Metadata dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe [2], Independent Metadata, dan Dependent Metadata. Independent Metadata menangkap informasi yang tidak saling berketergantungan. Seperti halnya subjek dan deskripsi. Dependent Metadata merupakan isi metadata yang saling bergantungan satu dengan yang lain. Seperti halnya, maksimal warna, jumlah pixel, jenis kamera, dan lain-lain. Dalam penyisipan metadata jenis metadata yang dipakai adalah Independent metadata. Perubahan metadata jenis ini tidak akan mempengaruhi file grafik karena sifatnya yang tidak saling berketergantungan.
Pendeskripsian metadata dapat ditulis dengan menggunakan XML. eXtensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh W3C (World Wide Web Consortium) adalah sebuah teknologi cross platform dan merupakan tool untuk melakukan transmisi informasi. XML lebih mudah karena punya peraturan yang jelas dan konsisten, tidak begitu banyak feature dan pilihan yang justru akan membuat bingung. Beberapa ciri lain yang menunjang popularitas XML sebagai sarana encoding ialah kebebasan untuk menetapkan sendiri tengara (tag) yang cocok serta human-readable, dan kemudahan dalam pertukaran data terstruktur. Maka bisa dikatakan bahwa XML telah menjadi standar de-facto untuk representasi metadata. Sama seperti halnya HTML yang merupakan dokumen markup, hanya saja XML dirancang untuk menampilkan data dan berfokus pada data itu sendiri. Metadata yang akan disisipkan ditulis pada dokumen XML, lalu disisipkan pada file grafik. Penyisipan ini tidak akan merubah ataupun merusak file grafik itu sendiri.
Teknik yang biasa digunakan untuk menyisipkan metadata atau informasi file teks ke dalam media gambar digital salah satunya dapat dengan menggunakan teknik Modifikasi Least Significant Bit (LSB) yang menghasilkan berkas gambar berekstension sama dengan file gambar yang asli.
Sudah sering dilakukan penelitian untuk hal yang sama mengenai penggabungan metadata ke dalam file grafik. Banyak paper, dari hasil penulisan sebelumnya menegaskan bahwa hasil penggabungan data teks kedalam file grafik memiliki kelebihan dan kekurangan, dan tidak mempengaruhi gambar, seperti halnya yang paparkan oleh Arrummaisha Adrifina, Dian Kusuma Ningtyas,Harya Iswara A.W., I. Wayan S. W., dan Setia Wirawan didalam papernya [2], Setia Wirawan, I Wayan Simri Wicaksana, Suryo Guritno, Agus Harjoko didalam papernya [3], Yuni Dwi Astuti di dalam skripsinya [1].
Untuk melakukan pencarian file gambar pada multimedia database, membutuhkan metadata yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Untuk itu, perlu membuat metadata yang akan disisipkan disesuaikan dengan kebutuhan. Bila multimedia databasenya adalah koleksi pribadi, maka metadata yang dibutuhkan untuk memudahkan pencarian koleksi foto adalah tanggal pengambilan gambar (date), nama fotografer (author), lokasi pengambilan gambar (location) dan momen atau acara pengambilan gambar (event). Bila multimedia databasenya adalah catatan kesehatan, maka metadata yang dibutuhkan adalah nama pasien (terdiri dari nama depan, nama belakang dan nama belakang). Bila multimedia databasenya adalah data pribadi suatu perusahaan, maka data yang dibutuhkan adalah nama (terdiri dari nama depan, dan nama belakang), nomor induk, alamat, jabatan dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan penggolongan dalam pencariannya.
Setelah melakukan pendeskripsian metadata, barulah dilakukan penyisipan metadata tersebut. Penyisipan metadata ini memanfaatkan bilangan biner.
Bilangan biner merupakan dasar dari terciptanya komputer, karena sebenarnya komputer bekerja berdasarkan dua bilangan saja, yaitu 0 (nol) dan 1 (satu). Kedua bilangan ini sering disebut dengan istilah bit. Kemudian bit-bit ini akan terus berangkai dan bersusun-susun sehingga menjadi sebuah rangkaian informasi. Bentuk yang paling umum digambarkan untuk serangkaian bit ini adalah rangkaian bit berjumlah delapan atau sering disebut dengan istilah 1 byte.
Pada susunan bit di dalam sebuah byte, ada bit yang paling berarti (Most Significant Bit atau MSB) dan bit yang paling kurang berarti (Least Significant Bit atau LSB). Misalnya pada byte 11010010, bit 1 yang pertama (digarisbawahi) adalah bit MSB dan bit 0 yang terakhir (digarisbawahi) adalah bit LSB.
Penyisipan metadata pada teknik Steganografi Modifikasi LSB dilakukan dengan mengganti bit-bit data di dalam segmen citra (image) dengan bit-bit data rahasia. Bit yang cocok untuk diganti adalah bit LSB, karena penggantian hanya mengubah nilai byte tersebut satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Misalkan byte tersebut di dalam gambar menyatakan warna tertentu, maka perubahan satu bit LSB tidak mengubah warna tersebut secara berarti. Lagipula ini merupakan keuntungan yang dimanfaatkan dalam penggunaan metode LSB hal ini dikarenakan mata manusia tidak dapat membedakan perubahan yang kecil.
Sebagai contoh, segmen pixel-pixel citra sebelum penambahan bit-bit informasi adalah.
00110011 10100010 11100010 01101111
Setelah XML yang mengandung metadata (informasi) yang akan disisipkan ke dalam file grafik telah dibuat sebelumnya, dan dilakukan pengkonversian data tersebut (yang terdapatdi dalam file XML) ke sistem biner. Dan di umpamakan Informasi dari file XML (yang telah dikonversi ke sistem biner) adalah 0111. Setiap bit dari informasi menggantikan posisi LSB dari segmen data citra menjadi :
00110010 10100011 11100011 01101111
Teknik penyisipan data untuk citra 8-bit berbeda dengan citra 24-bit. Pada citra 8-bit, setiap elemen data bitmap menyatakan indeks dari peta warnanya di palet RGB. Pada citra 24-bit, tidak terdapat palet RGB, karena nilai RGB langsung diuraikan dalam data bitmap panjangnya 3 byte, masing-masing byte menyatakan komponen R (Red), G (Green), B (Blue).
Secara umum pendekatan yang dilakukan adalah:
1. Mengekstrak file gambar dan file teks ke dalam bentuk biner.
2. Dengan menggunakan teknik LSB, bit terakhir dari segmen citra diganti dengan bit-bit dari metadata / informasi yang akan diemdbedkan.
Pada pengujian hasil pendekatan ini, menguji coba beberapa tipe file gambar digital untuk dilakukan proses encode, decode, dan encode file seperti : BMP, JPG, dan GIF. Ternyata ketiga tipe file gambar digital tersebut bisa digunakan, baik sebagai file inputan ataupun sebagai file yang menyimpan hasil dari proses encoding (file output). Untuk membaca kembali Data yang disembunyikan di dalam citra dapat dilakukan dengan cara pengungkapan (reveal atau extraction). Bit-bit LSB yang sekarang ada, diambil satu per satu dan disatukan kembali menjadi sebuah informasi.
Objek gambar yang telah dihasilkan tidak dapat dikonversikan ke tipe file gambar yang lain, misalkan dari tipe file BMP di konversi ke tipe file JPG, penkonversian tipe file gambar ini akan menyebabkan rusaknya informasi pesan rahasia yang terkandung didalam objek gambar yang dihasilkan. Karena pada dasarnya pengkonversian tipe file gambar merubah struktur dan pola informasi bit-bit yang terdapat didalam gambar digital.
Output gambar yang dihasilkan dari teknik Least Significant Bit ini, setelah dilakukan modifikasi bit pada saat penyisipan metadata, secara kasat mata tidak dirasakan adanya perubahan terhadap pixel-pixel nya. Sebagai contoh, perhatikan gambar dibawah ini, gambar 1 merupakan gambar bertipe .bmp sebelum dilakukan modifikasi dengan resolusi 1024 x 768, sedangkan gambar 2 merupakan gambar yang sudah dimodifikasi dengan resolusi 1024 x 768 dan dengan tipe yang sama. Ukuran pesan rahasia 553 KBData Base (basis data) merupakan kumpulan data yang saling berhubungan. Hubungan antar data dapat ditunjukan dengan adanya field/kolom kunci dari tiap file/tabel yang ada. Dalam satu file atau table terdapat record-record yang sejenis, sama besar, sama bentuk, yang merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu record (umumnya digambarkan sebagai baris data) terdiri dari field yang saling berhubungan menunjukan bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan disimpan dalam satu record.
Adapun Struktur Database adalah:Database
File/Table
Record
Elemen data/FieldDari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :
1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented.
2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya.
3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya.
4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah
5. Dapat digunakan dengan cara-cara yang berbeda.
Prinsip utama Data Base adalah pengaturan data dengan tujuan utama fleksibelitas dan kecepatan pada saat pengambilan data kembali. Adapun ciri-ciri basis data diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Efisiensi meliputi kecepatan, ukuran, dan ketepatan
2. Data dalam jumlah besar.
3. Berbagi Pakai (dipakai bersama sama/Sharebility).
4. Mengurangi bahkan menghilangkan terjadinya duplikasi dan ketidakkonsistenan data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar